Akhir Desember 2019, muncul suatu penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus dan menyerang sistem pernapasan yang disebut dengan SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina dan saat ini sudah menyebar ke bagian negara lainnya. Covid-19 dapat menyebar melalui partikel-partikel dari bersin atau batuk penderita yang menempel pada objek lain seperti pakaian ataupun alat elektronik dari orang di sekitarnya. Maka dari itu perlu adanya tindakan pencegahan pada penularan Covid-19 ini, salah satunya adalah dengan penggunaan sabun herbal antiseptik.
Sabun merupakan campuran senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak (lemak bisa berasal dari minyak nabati atau lemak hewani) yang berbentuk padat, lunak atau cair dan mempunyai ciri berbusa bila digunakan. Proses yang terjadi pada pembuatan sabun disebut dengan proses saponifikasi yaitu terhidrolisisnya minyak atau lemak menjadi asam lemak dan gliserol dengan menggunakan Natrium Hidroksida (NaOH) atau Kalium Hidroksida (KOH). Sabun yang dalam prosesnya menggunakan NaOH akan menghasilkan produk sabun padat dan keras (hard soap), sedangkan sabun yang dalam prosesnya menggunakan Kalium Hidroksida (KOH) akan menghasilkan produk sabun lunak (soft soap).
Sabun mandi transparan pada dasarnya adalah sabun mandi opaque, yakni dihasilkan dari reaksi antara minyak dan NaOH, berbentuk padat, berbusa, digunakan sebagai pembersih, dengan penambahan zat pewangi, dan bahan lainnya yang tidak membahayakan kesehatan (Badan Standarisasi Nasional, 1994). Keunggulan sabun transparan terletak pada penampakannya yang transparan, penampilan bening, berkilau, tembus pandang, menghasilkan busa lebih lembut di kulit, namun harganya relatif lebih mahal.
Faktor yang mempengaruhi transparansi sabun adakah kandungan gula, gliserin dan alkohol dalam sabun. Alkohol dalam tugas akhir ini digantikan dengan bahan lain yaitu propilen glikol. Propilen glikol memiliki fungsi yang sama dengan seperti alkohol dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Selain menggunakan propilen glikol, untuk membuat sabun transparan dalam tugas akhir ini juga menggunakan etanol yang diperoleh dari buah nanas setelah melalui proses fermentasi selama 3 hari 3 malam. Hal ini didasarkan pada kandungan karbohidrat pada buah nanas sebesar 13,7%; 0,4% protein; 4,23 % gula reduksi, dan sisanya adalah air. Mengingat kandungan karbohidrat dan gula reduksi yang lumayan tinggi pada buah nanas memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai alternatif etanol ramah lingkungan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sabun tranpasran perlu ditambah dengan bahan antiseptik herbal. Tanaman antiseptik herbal sangat baik digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain dapat melawan infeksi pada tubuh, antiseptik herbal juga sebagai media peningkatan imunitas tubuh. Tanaman antiseptik herbal berkhasiat yang bisa digunakan sebagai bahan sabun di antaranya adalah kunyit, daun sirih, lidah buaya, kayu manis, tanaman rosemary, bawang, dan lainnya. Pemanfaatan tanaman antiseptik herbal sebagai bahan sabun termasuk upaya mendukung program “back to nature”.
Pemanfaatan kembali bahan alam yang ada di sekitar digemari oleh masyarakat saat ini karena lebih aman, ekonomis dan praktis serta efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan bahan alam lebih sedikit dibandingkan dengan bahan kimia. Bahan antiseptik herbal yang digunakan dalam pembuatan transparent soap ini adalah daun sirih dan rosemary.
Daun sirih (Piper betle L) merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh bersandar pohon lain dan merambat. Daun dan buah daun sirih biasa dimakan dengan dikunyah bersama kapur, pinang dan gambir. Daun sirih terbukti efektif sebagai herbal antiseptik yang memiliki daya mematikan kuman dan anti jamur (Rahmah, 2017).
Rosemary (Rosmarinus officinalis) merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam tanaman aromatik, karena memiliki aroma yang khas. Rosemary memiliki kandungan minyak atsiri yang biasa disebut quitta esseta, mengandung karnosol, rosmasol, isorosmasol, epirosmasol, rosemaridifenol dan rosemariquinon. Selain itu, rosemary juga mengandung linalool, borneol, dan kamfor (Kardinan, 2007). Rosemary (Rosmarinus officinalis) merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam tanaman aromatik. Rosemary dipercaya dapat meningkatkan memori, konsentrasi, dan kreativitas, dan secara tradisional digunkan sebagai antiseptik dan pengawet makanan serta menjadi salah satu bahan dalam pembuatan parfum dan aromaterapi.
Reaksi saponifikasi sabun transparan umumnya menggunakan minyak kelapa, namun dalam formulasi sabun, minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak bebas dan kadar air tinggi yang mengakibatkan cenderung lebih mudah tengik sehingga dapat menimbulkan radikal bebas dan dapat pula merusak kulit. Untuk itulah pemilihan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai minyak dalam pembuatan sabun ini lebih tepat karena sifatnya yang tidak mudah terdegrasai, tahan panas, serta memiliki kandungan asam lemak terutama asam oleat dan asam laurat yang tidak mudah menyebabkan bau tengik. VCO dapat berfungsi pula untuk melembabkan kulit, sebagai moisturizer serta aman digunakan karena tidak menyebabkan iritasi
Kegiatan Kamp Kreatif Siswa Indonesia (KKSI) adalah salah satu kegiatan bagi siswa SMK kelas X, XI, dan XII di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kreativitas dan inovasi di lingkungan peserta didik SMK, sehingga tercipta penemuan-penemuan baru yang inovatif, ramah lingkungan, bermanfaat serta mempunyai nilai jual (nilai ekonomi). Salah satu kegiatan KKSI adalah pembuatan sabun transparan antiseptik herbal dengan memanfaatkan tanaman herbal di lingkungan sekitar. Harapannya peserta didik nantinya dapat membuat sabun antiseptik herbal sekaligus membangun networking dan kerjasama antara peserta didik, sekolah, masyarakat, dan dunia usaha/industri untuk pengembangan sabun antiseptik herbal ke depannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka SMK Nurul Huda Ngawen tertarik untuk mengikuti kegiatan KKSI pembuatan sabun transparan (transparent soap) antiseptik herbal dengan memanfaatkan daun sirih dan rosemary.